Dengan banyak suku yang ada di Indonesia, maka ada beragam pula
budaya dan adat istiadat yang dimiliki oleh negeri ini. Dengan kekayaan budaya
tersebut, makanya tidak heran Indonesia cukup dikenal di mata dunia, dengan
keragamannya yang membuat negeri ini menjadi sangat menarik. Makanya, tidak
heran jika banyak pula wisatawan yang datang berlibur ke Indonesia untuk
menyaksikan beberapa acara adat di Tanah Air.
Salah satu
budaya yang banyak memikat para turis asing adalah adat istiadat Suku Dayak yang
bermukim di pedalaman Kalimantan Tengah. Suku Dayak memang memiliki banyak
budaya yang unik dan sangat berbeda dengan suku-suku lainnya di Indonesia.
Budaya suku ini sangat identik sekali dengan dunia supranatural. Bahkan, hingga
saat ini mereka masih mempertahankan hubungannya dengan dunia gaib tersebut
dalam menjalankan adatnya.
Beberapa di
antaranya, ada yang sangat unik, yaitu upacara upacara Tariu, upacara Manajah
Antang, dan upacara Tiwah. Ketiga adat istiadat Suku Dayak tersebut sangat erat
hubungannya dengan dunia supranatural, yaitu dengan memanggil roh para leluhur
mereka untuk berbagai kepentingan bagi sukunya. Sehingga, ketiga upacara itupun
menjadi kegiatan yang sangat sakral. Berikut ini pembahasan mengenai Upacara Ritual
Tiwah Suku Dayak tersebut.
1. Upacara Ritual Tiwah Acara adat
istiadat Suku Dayak yang satu ini merupakan upacara untuk mengantar
tulang-belulang orang yang sudah meninggal. Dalam upacara Tiwah ini, akan
dilakukan banyak ritual, tarian, dan bebunyian dari alat-alat musik
tradisional Suku Dayak. Dalam ritual tersebut, mereka akan menyampaikan maksud
untuk mengantar tulang-belulang orang yang sudah meninggal tersebut kepada roh
para leluhur, agar bisa dijaga. Oleh karena itu, upacara Tiwah juga sama
sakralnya dengan dua upacara yang sudah dibahas sebelumnya. Setelah mereka
menyampaikan keinginan kepada roh para leluhur, barulah tulang-belulang orang
yang sudah meninggal tersebut dibawa dan diletakkan ke tempatnya, yaitu sebuah
rumah kecil yang dibuat khusus untuk oarang meninggal, atau disebut Sandung.
Selama upacara ini, alat-alat musik tradisional akan terus dimainkan dengan
khusyuk.
2. Ritual
Tiwah bertujuan
sebagai ritual untuk meluruskan perjalanan roh atau arwah yang bersangkutan
menuju Lewu Tatau (Surga - dalam Bahasa Sangiang) sehingga bisa hidup tentram
dan damai di alam Sang Kuasa.Selain itu, Tiwah Suku Dayak Kalteng juga
dimaksudkan oleh masyarakat di Kalteng sebagai prosesi suku Dayak untuk melepas
Rutas atau kesialan bagi keluarga Almarhum yang ditinggalkan dari
pengaruh-pengaruh buruk yang menimpa.Bagi Suku Dayak, sebuah proses kematian
perlu dilanjutkan dengan ritual lanjutan (penyempurnaan) agar tidak mengganggu
kenyamanan dan ketentraman orang yang masih hidup. Selanjutnya, Tiwah juga
bertujuan untuk melepas
ikatan status janda atau duda bagi pasangan berkeluarga.Pasca Tiwah, secara
adat mereka diperkenakan untuk menentukan pasangan hidup selanjutnya ataupun
tetap memilih untuk tidak menikah lagi.